Di era milenial, tim HR menghadapi tantangan terbesar di dunia kerja saat ini. Yaitu bagaimana agar dapat mempertahankan talenta terbaik tetap setia berada di perusahaan. Retensi karyawan menjadi isu terkini yang mencuat, lantaran kebanyakan karyawan milenial begitu mudah berpaling ke perusahaan lain yang menawarkan lebih banyak benefit dan gaji.
Hal ini tentu menjadi tanggung jawab tim HR selaku pengelola SDM agar memastikan tim tetap solid dan fokus untuk menjaga bisnis berkembang.
Kehilangan anggota tim elite, jauh lebih buruk daripada kehilangan beberapa individu di tingkatan entry level atau tingkatan yang lebih rendah. Hindari turn over karyawan milenial yang tinggi, dengan beberapa strategi berikut:
1. Budaya kerja yang termotivasi
Langkah pertama yang bisa dilakukan tim HR adalah menciptakan perilaku dan lingkungan nyaman bagi karyawan. Anda dapat menunjukkan pada tim bahwa perusahaan peduli dengan mereka dan mau berjuang dengan mereka. Dengan “merangkul” serta menciptakan lingkungan yang termotivasi dalam budaya kerja, Anda dapat menciptakan generasi pemimpin baru perusahaan di masa depan. Tentunya, hal ini akan mendorong retensi karyawan untuk jangka panjang.
2. Transparansi
Secara umum, tidak ada karyawan yang ingin dibeda – bedakan oleh perusahaan. Tim HR atau manajemen harus bisa mengkomunikasikan tujuan proyek atau tugas setiap karyawan sehingga setiap orang berada di ranah yang sama ketika membicarakan tentang hasilnya. Untuk mewujudkan tugas yang relatif sederhana ini, nantinya setiap karyawan akan mampu mengukur kemampuan diri sendiri.
Karyawan harus diberi tahu tentang aktivitas rapat, selalu update tentang kebijakan bru, dan yang terpenting adalah perkembangan tentang bagaimana karyawan mendapatkan evaluasi dan kompensasi. Sangat penting bagi tim HR untuk bertemu langsung dengan karyawan yang bersangkutan untuk menjelaskan apa arti perubahan tersebut.
3. Keterlibatan atasan
Kehadiran atau keterlibatan atasan akan memberikan perbedaan langsung terhadap respon karyawan dan tim yang sepenuhnya terlibat. Hal ini akan memotivasi karyawan dan tim Anda karena mereka melihat bahwa tingkatan tertinggi dalam perushaan juga mau peduli dan terlibat dengan mereka. Faktanya, CEO atau bahkan manajer regional yang mau terlibat langsung dengan sebuah proyek akan menuai banyak manfaat. Patut diingat, bahwa keterlibatan ini bukan sekedar memo atau pesan singkat di email. Tetapi, kehadiran yang benar – benar terlibat agar bisa berbagi ilmu dan pengalaman kerja pro untuk membantu keberhasilan proyek dan tim.
4. Mau mendengarkan
Dalam banyak hal, aspek terpenting dari motivasi karyawan adalah bagaimana tim HR mau mendengarkan berbagai keluhan, masukan, saran dan unek – unek karyawan. Kuncinya adalah, jika karyawan bahagia, maka perusahaan Anda juga akan semakin berkembang.
Setiap individu dalam perusahaan harus termotivasi dengan apa yang mereka lakukan. Sehingga mereka tidak hanya merasa sedang bekerja dan dibayar, tetapi mereka mencintai pekerjaan itu sebagai “passion” mereka dan terus termotivasi dalam bekerja.